Jumat, Oktober 31, 2014

Review Album : Dramatic Violent - Shrines of Hypocrisy [EP] (2014)

Sejarah panjang mengawali karir band ini, Dramatic violent band yang mengawali perjalanannya sejak 1997 di jakarta dengan formasi awal Diyan (Bass/vocal), uwm (gitar/vocal) dan Iwan (Drum). Formasi tersebu tidak berjalan begitu lama karena posisi bass digantikan oleh ghayot dan diyan mengisi posisi vocal dan posisi drum digantikan oleh coan. Dengan formasi tersebut mereka sempat mengeluarkan sebuah demo pada 1998, "Hatred from bastard land" dengan formasi dibantu diedarkan secara indie dan dibantu beberapa teman. sempat manggung di beberapa event/gigs kecil seperti di POSTER cafe, GOR Rawa kambing cirebon dan beberapa event kecilnya. Setelah vakum, akhirnya dramatic violent berkumpul kembali setelah uwm sang gitaris dan juga salah satu founder mereka masuk kembali begitu juga yopi pada drum. Dengan formasi ini serta masuknya darah segar yaitu Ridwan Pratama pada vocal dan mereka membuat single "Home Recording" BOW TO NO GODS. Namun karena kesibukan lainnya Ridwan terpaksa harus meninggalkan DV dan DV mendapatkan amunisi baru yaitu Sandy sebagai vocal. Melalui Stillborn sound label sadis nan kejam asal jakarta ini membantu berkembang kembali DV dengan hadirnya sebuah mini album yang berisi 7 lagu yang dikemas dengan sound-sound catchy serta blasting yang cepat. Diawali dengan Intro Gathering Darkness yang berdurasi 1 menit ini menjadi salam pembuka untuk Dramatic violent menghajar telinga saya di mini album 'Shrines of Hypocrisy'. Next song lagu kedua 'Menjadi Tuhan', sound - sound kejam beat-beat gitar rapat serta blasting cepat mengisi lagu itu. selain itu komposisi vocal dari sandy mampu memberi suasana sempurna pada lagu tersebut. Pastinya belum puas telinga ini jika hanya mendengar sebagian, lagu selanjutnya saya dibuat harus berkonsetrasi penuh mendengarkan alunan 'Anathema Anomaly'. Tanpa basa basi ipoy sang drumer langsung menyerang dengan blasting cepatnya dan riff-riff gitar ngebut dari uwm mampu menyeimbangi kecepatan tempo dari  ipoy. 'Shrines of Hypocrisy' menjadi track terakhir yang di isi oleh sandy di posisi vocal, beat-beat cepat masih mendominasi permainan di track ini dan vocal growl milik sandy masih menjadi senjata penyempurna di lagu terakhir yang di isi tersebut. next song 'Infernal Dominion', 'Hate Within', dan 'Sickening Equilibrum' lagu tersebut merupakan lagu dari demo tape mereka ''Enemy of the sun" yang dirilis pada 2006 lalu. Meski sound-soundnya berbeda dari 4 lagu sebelumnya, komposisi brutal masih kental terasa melalui blasting drum ipoy dan permainan vocal dari diyan. well, ramuan brutal death metal setelah masuknya sandy membuat Dramatic Violent menjadi lebih sadis, kejam dan sound - soundnya yang sangat catchy. Debut mini album yang hanya berdurasi 12 menit itu meski sebentar mampu melepas kerinduan dengan band yang sempat vakum di dunia underground indonesia. Untuk permasalahan cover art jangan ditanya lagi jika Rudi Gorgingsuicide yang menangani, sudah pasti hasilnya uapiiikk pool. Sorry jika penulisan saya tidak singkron dengan apa yang kalian dengarkan hehehe karena tulisan ini jujur dari kuping dan dilampiaskan melalui jari jemari yang ditekan ke keyboard untuk menulisnya. Dan satu lagi, ane rekomendasikan banget buat kalian yang kupingnya selalu disuguhi musik brutal death metal wajib memiliki cd dramatic violent - Shrines of Hypocrisy ini. Tanpa menyamakan band ini dengan band bule, mereka punya ciri khas sendiri dalam aransemen musik dan permainannya.

Track List
1. Gathering Darkness (Intro)
2. Menjadi Tuhan
3. Anathema Anomaly
4. Shrines of Hypocrisy
5. Infernal Dominion
6. Hate Within
7. Sickening Equilibrum

Band : Dramatic Violent
Album : Shrines of Hypocrisy
Durasi : 12 menit
Rate : 10/10

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search