CD Review : Descane - Impossibility

Technical death metal era disaat music brutal sedang naik daun, descane mencoba tetap konsisten dengan musikalitas yang mereka pilih. Unit technical death metal asal Surabaya yang digawangi oleh Wahyu Fernanda (vocal), awank (Bass), Hafid (drum), Indra (guitar), dan Ival (guitar) telah menetaskan karya full album perdana bertajuk ‘Impossibilty’ yang dirilis oleh deathfans records. Album impossibility merupakan penantian mereka hampir 5 tahun terjun di industri music underground. 9 track diramu secara maksimal dan penuh spirit bermusik dengan technic mumpuni.

Kalian tidak asing lagi pasti dengan lagu victim of slavery, ya track pertama yang dirilis dalam bentuk video clip tersebut langsung menghajar kuping saya. Tanpa basa – basi pake intro, descane menunjukkan atraksi bermusiknya lewat victim of slavery. Hyperblasting drum rapat, riff – riff gitar cepat dan growl vocal tekanan penuh untuk lebih mendapati nuansa semangatnya kental terdengar dari suara wahyu. Awank sebagai bassis sedikit menyelipkan melodic bass dan dilanjutkan sentuhan melodic gitar merdu. “Blood Bondage” nuansa technical death metal dengan speed ngebut seperti ini saya pantas jika antusiasme para pendengar menikmati aransemen music descane, ga bisa dipungkiri jika tiap – tiap instrument band ini memiliki skill berbahaya, alunan melodic dan tapping guitar and bass mendominasi. Next track “Impossibility” ketukan drum yang bervariasi mengawali kebisingan lagi ini, dan ga bisa dijelaskan lagi technic tapping guitar dan bass berjalan bersamaan sampe akhirnya aroma gitar melodic menggerogoti telinga saya mulai pertengahan track ini. “Paradox of life” 2 kali pengulangan aransemen music pertanda kuping kalian akan kembali dihajar 2 kali lipat, hyperblast drum ketukan rapat masih melekat dan  instrument gitar tetap menyuguhkan racikan segar berupa melodi-melodi yang memikat telinga saya dan kemudian dihajar berbarengan bersama sang bassis memainkan tapping string dan jelang akhir track ini tempo semakin ngebut terasa banget. Sialannya di track ini tapping melodic gitar jadi salam pembuka, selain itu sang bassis awank mampu menyeimbangi permainan dari gitaris mereka, “Inverted Civilatation” track ini menampilkan permainan yang lebih memacu adrenaline untuk mendengarkan tiap instrumentnya mulai dari komposisi gitar, bass, vocal semua balance di inverted civilation dan bahkan sampai mendekati akhir track technical with tapping style masih terasa. “The Deceiver” masih tetap pada komposisi technical death metal, pada track ini sound bass awank lebih terdengar jelas saat memasuki menit pertama, pengulangan beberapa nada gitar dibarengi masuk menit kedua agak sedikit membuat jenuh karena terlalu banyak pengulangan tapi akhirnya kebosanan itu dibalas saat awank sedikit memainkan melodic bass dan kemudian kembali menghajar kuping lewat distorsi riff – riff gitar melodic sampai akhir track the deceiver. Energy vocal wahyu bahkan sampai pada titik track “Abandon Spears” tetap penuh semangat dan instrument lainnya pun tetap konsisten pada bumbu – bumbu jahatnya, melodic gitar ga ketinggalan diselipkan dan kali ini lebih lama dari biasanya. Jika biasanya detik pertama langsung masuk lagu, berbeda pada track “The Oblivion” ini, 1 menit hening cukup untuk mengambil nafas sebelum dihajar lewat pukulan berbahaya descane dengan aransement musiknya, seolah tidak ingin menang sendiri duo gitaris mereka bergantian memainkan irama melodic gitar, snare blasting drum rapat, vocal wahyu yang penuh energic dan komposisi sound bass juga bahaya di track ini. The last song prelude, music instrument without vocal ini menampilkan atraksi dari bassis dan gitaris mereka selama 2 menit lebih melalui track “Broken into pieces”.

Secara garis besar komposisi music descane dalam album impossibility ini sangat kental terasa nuansa technical death metal speed up tempo tanpa membandingkan dengan band lain, descane saya rasa punya cara sendiri untuk menampilkan sesuatu yang berbeda agar pendengar ga bosan ketika memutar cd mereka. Aroma technical guitar and bass with tapping style, blasting drum rapat serta growl vocal penuh energic menjadi satu racikan sempurna mulai dari track pertama sampai track ke delapan di album ini, bahkan untuk sound pun didengar gurih ditelinga, dan keseluruhan track ini selalu diselipkan nada – nada melodic gitar yang cukup bervariasi. Sangat disayangkan kesalahan terjadi pada back cover, track list antara apa yang di cd dan di cover tertukar urutannya, tapi kesalahan tersebut tertutupi dengan hasil musik yang descane mainkan, dan dibawah ini saya jabarkan track list yang ada pada cd mereka. Rokemendasi banget buat kalian yang jenuh dengan musik brutal death, kalian wajib memiliki karya dari arek - arek suroboyo ini dan dijamin kuping kalian akan dimanjakan secara puas.

Band : Descane
Album : Impossibility
Asal : Surabaya
Label : Deathfans Records

Track List
1. Victim of Slavery
2. Blood Bondage
3. Impossibility
4. Paradox of Life
5. Inverted Civilatation
6. The Deceiver
7. Abandon Spears
8. The Oblivion
9. Broken Into Pieces

Rate of Review : 10/10




Posting Komentar

Related Posts