Advertisement

Responsive Advertisement

No Man's Land Merilis Album Split Dengan Band Perancis

Proyek rekaman berbalut ‘pertukaran budaya’ ala punk rock antara kontingen Indonesia dengan Perancis dalam format piringan hitam.

Selepas merilis album ketujuh yang bertajuk True To Myself pada bulan Juli 2017 lalu, No Man's Land kembali menyuguhkan salah satu proyek rekaman internasionalnya. Kali ini unit punk rock veteran asal kota Malang itu menggandeng Contingent Anonyme asal Perancis. Kedua band tersebut dipertemukan oleh label rekaman Aggrobeat (Belanda) dan Rusty Knife (Perancis) dalam format piringan hitam dan dipasarkan secara internasional.

Dalam proyek split ini, kedua band masing-masing menyuguhkan dua lagu baru yang eksklusif dan belum pernah dirilis sebelumnya. No Man’s Land mengenalkan tembang bertajuk “Proxy War” dan “Abandoned House”. Sedangkan Contingent Anonyme menyajikan track bertitel “Réalité” dan “SPKR”.

Musik yang dimainkan oleh No Man’s Land maupun Contingent Anonyme hampir serupa. Mereka mempertahankan karakter punk rock dengan corak Oi! yang hangat dan street punk membara. Tema lirik keduanya pun banyak menyoroti kondisi sosial-politik di negaranya masing-masing.

Satu hal yang menarik dari rilisan ini adalah artwork sampul depannya. Kedua band ini seperti sepakat untuk menampilkan identitas simbol bangsanya masing-masing dalam versinya yang komikal. No Man’s Land menampilkan gambar Garuda untuk mewakili Indonesia. Sementara Contingent Anonyme menyajikan visual Ayam Jantan yang dikenal sebagai simbol bangsa Perancis.

No Man's Land terbentuk di kota Malang sejak tahun 1994. Didit Samodra dkk memainkan jenis musik Oi! dan merupakan salah satu band dengan riwayat karir yang paling panjang di kancah punk dan skinhead Indonesia. Hingga sekarang, diskografi No Man's Land sudah mencakup tujuh album studio – plus sederet rekaman singel, EP, split dan kompilasi internasional.

Trus pingin rilis semacam album singles collection untuk menampung lagu-lagu lama No Man's Land yang tercecer dan belum pernah dirilis,” kata Didit Samodra (vokal/gitar) membeberkan rencana band-nya ke depan. “Oya, sama sekarang lagi milih-milih beberapa lagu Oi! dan punk klasik. Kami rencananya mau bikin album berisi lagu-lagu kover yang pernah jadi influence dan menginspirasi No Man's Land selama ini...

Album split Contingent Anonyme / No Man’s Land yang dirilis dalam format piringan hitam ukuran 7 inci ini tersedia dalam dua versi; edisi reguler plat berwarna hitam dan edisi eksklusif plat berwarna emas dalam jumlah terbatas. Rekaman ini sudah bisa dipesan melalui situs resmi Aggrobeat dan Rusty Knife. Untuk wilayah Indonesia, album ini akan didistribusikan melalui laman media sosial No Man’s Land.


Posting Komentar

0 Komentar