Setelah merilis single “Pancaroba Peradaban” yang terdengar rumit, Hutan Hujan sejenak kembali ke akar musik mereka: Ringan, fun, & easy listening. Ya, tiga kata itulah yang langsung terbayang kala mendengarkan “Hujan”, single terbaru dari unit folk asal Malang ini.
Pengaruh musik Indonesia tahun 90-an masih terasa kental pada rilisan mereka kali ini. Hal ini tak bisa ditampik, karena sebagian besar personel mereka menikmati dan terpengaruh musik di era tersebut.
“Terutama kemampuan musisi era itu (90-an) meramu kata sederhana & nada-nada abadi yang tak lekang ditelan zaman,” kata Sigit Prasetio, pencipta nomor ini yang konon mengagumi KLa Project dan mendapuk Dewa 19 sebagai “nabi palsunya”.
“Hujan” dilepas dalam format video klip single. Konsepnya sendiri adalah video animasi yang dikemas dengan nuansa menggemaskan, sesuai dengan kata fun dan easy listening tadi. Tak hanya itu, ia dibikin dalam format vertikal untuk memanjakan teman-teman yang mengakses video dari layar kaca ponselnya.
0 Komentar