Project ini mereka namakan “Interpretasi Session”. [Interpretasi : pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu; tafsiran (KBBI)]
Jika pada album Bhaskara lalu mereka memainkan dengan genre Progressive Rock, di rilisan kali ini SHELLIN mendaur ulang 3 karya mereka ke arah Electronic, Trip Hop, Bedroom Pop dan Ambient. Selain itu pada Interpretasi kali ini, mereka tidak hanya menyajikan suguhan bunyi-bunyian saja, melainkan mereka juga menyajikan sebuah tatanan visual untuk memberikan sudut pandang baru terhadap karya-karya mereka. Project kali ini terdapat 3 buah video yang dapat diakses pada kanal YouTube mereka yang telah dirilis berkala pada bulan Agustus dan tersedia juga pada setiap digital streaming platform pada tanggal 3 September.
Tujuan untuk dilepasnya Interpretasi ke permukaan adalah untuk memberikan sebuah hiburan pada masa pandemi. Pada masa sulit ini banyak orang-orang yang terjebak dan harus Work From Home (WFH). Banyak dari masyarakat yang terdampak oleh pandemi, akibatnya banyak dari kita yang mungkin kesulitan bekerja, bertemu dengan teman dan keluarga, bahkan sekedar untuk mencari hiburan. Kondisi tersebut diperburuk dengan terus diperpanjangnya PPKM karena kasus Covid-19 yang terus meninggi. Hal ini memicu SHELLIN untuk membuat sesuatu, guna menghibur pendengarnya sekaligus mengobati kerinduan akan sebuah panggung yang sudah lama tidak mereka dan banyak musisi lain rasakan selama pandemi ini.
Selain itu pada rilisan kali ini sekaligus mengakhiri masa pada album Bhaskara. “Karena kita abis ini bakal fokus dengan materi-materi baru buat album kedua, jadi dengan bikin session Interpretasi ini kami pengen kasih tau kepada pendengar SHELLIN kita sedang garap album ke dua, jadi masa Bhaskara udah abis, setelah ini kita gak akan bikin sesuatu lagi dengan materi-materi di Bhaskara, jadi siap-siap aja karena kita bakal bikin sesuatu yang baru dan layak buat kalian tunggu” Jelas mereka kepada media.
Pada project ini, SHELLIN dibantu oleh beberapa teman. Di directori oleh keyboardist mereka sendiri Rifqy Izzatul, dan dibantu juru kamera oleh Ghalib Nugroho, Jennifer Cynthiabella, Zenanda Salsabilah Ariel Putri, dan Icang Pamungkas. Pada visual operator diampu oleh Gidion Puja Alam. Dan untuk urusan tata suara mereka pasrahkan kepada Surya Nur Ardiansah, Sound Enginer muda yang sudah cukup dikenal di Malang raya dan sekitarnya. Selain itu dibantu juga oleh Syifa Mahendra Kusuma, Kevin Aldianto, dan Cahyo Sunu Widagdo sebagai Assistant Production.
Setelah dirilisnya Interpretasi Session, SHELLIN akan kembali melanjutkan campaign menuju album kedua mereka Tanah Terik Untuk Berdiri dan Mati. Dan dengan dirilisnya Interpretasi Session ini semoga dapat menghibur semua pendengar ditengah permasalahan pelik pandemi saat ini. “Semoga dengan Session ini dapet menghibur teman-teman semua, dan semoga keadaan lekas membaik, dan juga semoga kita lekas bertemu kembali, Stay Safe and Stay Healthy teman-teman!!” Salam mereka kepada semuanya.
CP : 083851978477 (Dion)
Digital Streaming :
Sosial Media :
Instagram :@shellinofficial - https://www.instagram.com/shellinofficial/
Facebook : Shellin/@shellinofficial - https://www.facebook.com/shellinofficial
Twitter : @shellinofficial - https://twitter.com/shellinofficial?s=20
Youtube: Shellin Official -
https://www.youtube.com/channel/UCxjQeCU7GWYhzcWrkU1Mt1g/featured
0 Komentar