Advertisement

Responsive Advertisement

“Dirundung” Album Kedua dari Si Anjing Gila dari Selatan, Menyuarakan Luka Mental Lewat Nada-Nada Liris


Solois asal Malang yang dikenal sebagai Si Anjing Gila dari Selatan, kembali dengan album keduanya bertajuk “Dirundung”, sebuah karya musik yang menyelami tema kesehatan mental dengan pendekatan yang jujur, dalam, dan emosional.

Berbalut nuansa ballad, rock, folk, blues, country, hingga power pop “Dirundung” menjadi semacam catatan perjalanan batin. Album ini menangkap suara-suara sunyi dari mereka yang pernah merasa hilang arah, disakiti, diabaikan, atau bahkan dihancurkan oleh luka yang tak kasat mata.

“Banyak yang bicara soal cinta dan patah hati, tapi jarang ada yang jujur bicara tentang bagaimana rasanya hidup saat isi kepala sendiri terasa seperti medan perang,” ujar Si Anjing Gila dari Selatan.

Album ini berisi 10 lagu, masing-masing mewakili babak dalam proses jatuh, kehilangan, menghadapi bayangan sendiri, hingga akhirnya berdamai. Judul “Dirundung” bukan hanya merujuk pada perundungan sosial, tapi juga pada rasa “dirundung” oleh pikiran sendiri,rasa takut, cemas, dan hampa yang membungkam.

Dirilis pada bulan Juni, album ini juga menjadi bagian dari seruan untuk lebih terbuka membicarakan isu kesehatan mental. Bagi Si Anjing Gila dari Selatan, musik adalah bentuk terapi sekaligus perlawanan terhadap budaya bungkam.

“Kalau hidup tak memberimu tempat untuk bicara, maka bernyanyilah. Biar suaramu menggema dan tidak lenyap.”

“Dirundung” kini tersedia di berbagai platform musik digital. Rilisan ini mengajakan untuk peduli pada kesehatan mental mulai dari diri sendiri, lalu ke sesama.



Posting Komentar

0 Komentar