Senin, November 17, 2014

Review Album : Vorbleed - Book Of Genesis

Band : Vorbleed
Album : Book Of Genesis
Musik : Metalcore
Asal : Semarang
Durasi : 28 menit
Release : Hitam Kelam
Code : HKCD002
Rate : 10/10

Totalitas dalam bermusik sepertinya mereka kerahkan demi sebuah kepuasaan sebagai seorang musisi metal di negeri ini. Vorbleed band asal semarang yang mengusung genre metalcore ini di isi oleh orang - orang edan dengan semangat musikalitas tinggi seperti Piki Timo (Vocals), Arif Fandita (Guitar), Alief Ardiano (Guitar), Deka Sanjaya (Drums), dan Ekky Amesi (Bass). Vorbleed sendiri terbentuk sejak 4 tahun yang lalu dan sampai sekarang mereka telah melapaskan sebuah mini album "Book of Genesis". Album tersebut berisikan 7 lagu yang dikemas dalam bumbu-bumbu metalcore dan sedikit racikan jazz untuk membuat para pendengar tidak bosan.

Diawali dengan intro "Im Fire Im Death" berdurasi 56 detik ini saya yakin mereka ingin menyampaikan pesan bahwa mereka galak seperti api dan musik mereka mematikan. Next song Vorbleed melibas telinga saya dengan musikalitas luar biasanya di lagu Genesis I: Wrath of the Phoenix , beat-beat metalcore kental terasa dengan vocal scream piki timo dan riff-riff gitar melodic menyelimuti di menit ke 2. Di lagu ketiga Vorbleed kembali menawarkan kepuasaan melalui "Nest", aransemen metalcore masih menyengat dikuping dengan pola permainan mereka yang terbilang cukup sadis apalagi ditambah equipment yang memadai. After Nest saya dihajar lagi oleh "The Remaining Evolution" , tempo sedikit lebih cepat di lagu ini dan emosi dalam bermusik lebih menonjol atau bisa dijabarkan semangat mereka membuat lagu ini lebih menggebu-gebu selain temponya agak sedikit cepat, riff-riff gitar juga mengikuti tempo sehingga lebih berbeda dari lagu sebelumnya. Dan beat-beat melodic tidak lupa sang gitaris selipkan di akhir-akhir lagu sebagai penyempurna track ini. Puas berheadbang dengan musik - musik cepat, di track ke enam ini vorbleed menyuruh saya untuk istirahat sejenak dengan musik - musik dengan aroma metal. "Aftermath" track slow dengan nada-nada acoustic dibalut gitar melodi , track instrumental ini sukses menjadi obat penenang disaat saya merasakan hingar bingar musik keras dalam album ini. The last song ada "Three Horned Face" , dalam track yang paling lama di antara yang lainnya yaitu berdurasi 5 menit lebih 45 detik ini vorbleed menawarkan racikan metalcore dicampuri aransemen jazz di tengah-tengah lagu. This is song so awesome when two different music combine be one composition. Finallya 7 lagu saya rasa belum cukup puas untuk mendengarkan musikalitas juara dari jagoan asal semarang ini. Wajar jika album ini sempat habis dipasaran dan dirilis ulang oleh Hitam kelam sebagai bentuk apresiasi bahwa album mereka layak untuk dimiliki kembali oleh kolektor musik yang belum sempat mendapatkan karya mereka. Buat kalian pecinta musik metalcore seperti Killswitch Engage dan burgerkill , saya rekomendasikan album ini layak kalian miliki.

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search