Advertisement

Responsive Advertisement

Veteran Hardcore Semarang, Don’t Look Back Rilis Album “Lekang dan Hilang”

"Terbentur, terbentur dan terbentuk" jargon dari tokoh nasional Tan Malaka barangkali bisa menjadi pembuka kabar dari kancah musik hardcore hari ini. Usai merilis video klip dari single “Lekang dan Hilang” bulan April 2018 kemarin. Grup musik Don’t Look Back resmi merilis album penuh perdana, Kamis (18/10/18).

Pasca kematian War Chaos World (WCW) pada medio tahun 2005, menjadi cikal bakal Don’t Look Back yang saat itu dihuni oleh Kido, Bayu, Ardian, Ana dan Tatang. Grup yang terbentuk tahun 2006 ini sempat merilis album EP Self-titled berisi 4 buah lagu di tahun 2010 dengan menggunakan formasi awal mereka.

Dalam album Lekang dan Hilang, terdapat 10 trek yang banyak dipengaruhi gaya musik New York Hardcore era lawas. Terdapat materi baru dan beberapa materi lama yang dikomposisi ulang, serta 1 lagu milik grup musik Shutdown berjudul "United" yang dibawakan ulang sebagai pamungkas.

Berorientasi dengan proses, bagi Don’t Look Back hardcore bukan tentang pencapaian berapa banyak rilisan yang telah dihasilkan, berapa banyak panggung yang berhasil ditaklukan, atau berapa banyak merchandise yang diproduksi. Bukan tentang pahlawan yang menjadi idola, melainkan bagaimana saling mengisi kehidupan skena. Di sela rutinitas pekerjaan yang cukup menyita, hardcore bagi Don’t Look Back adalah semangat dan gaya hidup yang bersinergi dalam laku kehidupan mereka sehari-hari.

Diakui hardcore dan skena banyak mempengaruhi kehidupan grup yang sekarang digawangi oleh Kido (Gitar), Angga (Vokal), Bayu (Gitar), Oki (Bass) dan Ardian (Drum). Mulai dari rasa persatuan, persaudaraan dan sikap yang mereka rangkum dan dedikasikan untuk rumah kedua mereka, Atlas City Hardcore.

Seluruh materi di album Lekang dan Hilang sebenarnya telah dipersiapkan sejak lima tahun lalu. Beberapa kendala seputar kepadatan aktivitas dan realita membuat proyek ini baru serius diselesaikan. Keseluruhan lagu direkam di Paw Studio bersama M. Ryan Wibowo (Hypotenusa) sementara desain sampul dikerjakan oleh Peng (Skygarden). Lekang dan Hilang dirilis dalam format cakram padat sementara pada format digital dirilis oleh label StonedZombies.

Info:


Posting Komentar

0 Komentar