Band alternatif rock radioshifter asal Sumatera Selatan resmi merilis Extended Play (EP) terbaru mereka berjudul Kontras, menandai babak baru dalam perjalanan musikal mereka. Setelah sebelumnya konsisten merilis karya berbahasa Inggris, kali ini Radioshifter memilih menulis seluruh lirik dalam bahasa Indonesia, sebuah keputusan yang menegaskan kedewasaan artistik sekaligus kedekatan emosional mereka dengan para pendengar di tanah air.
Dirilis di bawah naungan Youth Generator Records, EP ini berisi empat track “Biru”, “Klise”, “Fase”, dan “Kontras” yang masing-masing memotret pergulatan batin manusia modern: antara harapan dan kecewa, antara ingin melupakan tapi tak bisa benar-benar pergi, tentang mimpi yang tak di perjuangkan. Dengan durasi total 13 menit, Kontras menjadi perjalanan singkat namun padat akan dinamika emosi dan tekstur suara.
“Kami ingin berhenti bersembunyi di balik bahasa yang terasa aman. Dengan bahasa Indonesia, setiap kata terasa lebih telanjang, lebih dekat ke kenyataan kami sendiri,” radioshifer.
Secara musikal, radioshifter tetap mempertahankan DNA mereka perpaduan antara atmosfer dan dentuman alternatif modern, dan sentuhan rock yang subtil namun kali ini terasa lebih hangat dan lebih berani dalam permainan dinamika. “Biru” membuka EP dengan ritme yang lebih tegas dan riff gitar yang menukik tajam disusul “Klise”, aransemen penuh ruang dan harmoni melankolis. “Fase” hadir sebagai refleksi introspektif dengan lirik yang nyaris seperti percakapan pribadi, sementara “Kontras”, track penutup sekaligus judul utama, menjadi puncak emosional dengan ledakan suara yang menggabungkan energi dan keheningan secara sinematik.
Proses rekaman Kontras dilakukan di Studio radiostreet dengan Apek sebagai produser, menghadirkan pendekatan analog yang memberi tekstur kasar namun autentik. Radioshifter menulis dan memproduksi seluruh materi dalam kurun waktu awal februari hingga penghujung tahun 2025, di tengah masa transisi pribadi dan musikal yang cukup intens.
“Kontras bukan cuma soal perbedaan bunyi atau bahasa, tapi tentang keberanian untuk jujur. Kami ingin membiarkan musik dan kata-kata kami berkonflik, tapi juga berdamai,” radioshifter

0 Komentar