Seakan tidak ingin ketinggalan keriaan musik beraliran pop punk yang mulai kembali banyak digemari, Prasst dan To Salim akhirnya meluncurkan single kedua bertajuk, It’s Not The End. Dalam Single Keduanya ini, Duo Rock/PopPunk/Emo Wipe The Memories mengangkat kisah fase perdebatan dalam mengakhiri sebuah hubungan. It’s Not The End sudah dapat didengarkan di semua streaming platform pada hari Jumat lalu. (21/10).
Didirikan sejak pertengahan tahun 2021, Wipe The Memories datang memperkenalkan diri sebagai unit Pop Punk baru yang beranggotakan 2 personil. Wipe The Memories menawarkan musik pop punk yang easy listening, dan membawa kembali ke memori musik pop punk 2000-an. Grup Musik ini beranggotakan dua personil yaitu Prasst (Guitar dan Vocal) dan To Salim (Keyboard dan Synth).
Di single terbarunya ini Wipe The Memories juga membawa misi atau campaign “It’s Okay To Cry” yang memang saat ini sering terjadi di kehidupan masyarakat di berbagai strata sosial, terutama untuk laki-laki. Dengan mengangkat keberanian para para lelaki untuk dapat menghadapi kesedihan dengan mengekspresikannya, diharapkan energi tersebut tidak menjadi tindakan negatif, apalagi jika terus menerus dipendam. “Cowo tuh punya gengsi yang tinggi buat curhat, semoga lagu ini bisa nemenin mereka untuk bisa kembali lebih kuat dalam menghadapi apa yang sedang mereka alami” Tutur To Salim personil Wipe The Memories.
Berbeda dengan single pertamanya, lagu ini diisi dengan instrumen yang lebih sederhana. It’s Not The End yang juga merupakan lagu emosional ini ingin menekankan makna yang mendalam tentang patah hati pada diri seseorang. Di mana seseorang yang dimaksud telah menyalahkan dirinya sendiri terhadap hal tersebut. Sehingga dia mempertanyakan kemampuan dasar yang satu-satunya hanya dimiliki manusia, yakni kemampuan untuk dapat memilih.
Prasst juga menjelaskan bahwa WTM ingin menyentuh perasaan pendengarnya. “Kami ingin membantu pendengar kami yang sedang sedih. Bahkan untuk merekam lagu It’s Not The End, kami sengaja merekamnya pada pukul 2.30 pagi. Hal ini dilakukan karena bertepatan dengan waktu yang pas bagi orang-orang untuk menangis.”
Beberapa nama yang ikut terlibat dalam proses produksi lagu ini antara lain ada personil BleuHouse/Sheeka, Ratih Putria yang membantu mengisi vocal. Kemudian juga ada Adistya Pratangsha selaku sound engineer yang telah berkecimpung dalam berbagai project musik di Kota Kembang.
Tidak hanya merilis lagu, Wipe The Memories juga akan merilis video lirik di youtube pada hari yang sama. Video lirik ini berkolaborasi dengan ilustrator lokal asal Garut, Millky Chu.
Melalui single ini, Wipe The Memories dengan mantap kembali ke kancah musik Indonesia. Band yang beranggotakan dua personel ini sedang mempersiapkan beberapa single terbaru yang juga akan berkolaborasi dengan musisi lainnya, serta direncanakan akan rilis pada akhir tahun ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Ris
Manager Wipe The Memories
Ph : +62 857 9450 6632
Email: wipethememories@gmail.com
0 Komentar