Dalam pembuatan lagu ini, Fractal Waves terinspirasi oleh maraknya kasus penculikan dan kekerasan seksual yang sering muncul dalam pemberitaan. Mereka ingin mengisahkan kisah seorang gadis malang asal Jepang yang mengalami penculikan, penyiksaan, dan kekerasan seksual. Mereka berharap lagu ini dapat menjadi peringatan bagi kita semua agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Data statistik menunjukkan bahwa selama tahun 2022 terdapat 26.112 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Dari jumlah tersebut, korban perempuan mencapai 23.684 orang, angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan korban laki-laki yang berjumlah 4.394 orang. Fractal Waves ingin melalui lagu ini, menyuarakan pergerakan melawan kekerasan seksual dan segala bentuk kejahatan. Mereka mengajak semua orang untuk berjuang bersama, membuka mata, dan mencegah kejadian serupa agar tidak terulang lagi.
Fractal Waves terdiri dari Rivaldy sebagai vokalis dan Aseng sebagai gitaris. Mereka adalah duo yang memiliki kecintaan dalam genre Djent/Modern Metal. Sebelum merilis single "44 Days", mereka telah merilis dua lagu lainnya pada awal tahun 2023 yang berjudul "Deception" dan "Separated". Band ini telah memberikan warna baru dalam musik metal di Pontianak.
Dengan lagu terbaru mereka, Fractal Waves berharap dapat menyampaikan pesan yang kuat kepada pendengarnya. Lagu "44 Days" menjadi simbol perlawanan terhadap kekerasan seksual dan kejahatan. Semoga lagu ini dapat menginspirasi banyak orang untuk berjuang melawan kejahatan dan menciptakan dunia yang lebih baik.

0 Komentar