Advertisement

Responsive Advertisement

Devour Sanity, Melahap Kewarasan dengan Hidangan Amarah Dari BEYOND ENIGMA


Awal tahun 2024 menjadi momentum bagi koloni Ska dari kota Malang, BEYOND ENIGMA yang akan mempersembahkan EP terbaru mereka dengan tajuk “Devour Sanity”. Dirilis secara digital di media platform Beyond Enigma dan mulai bisa konsumsi oleh telinga mulai tanggal 24 Januari 2024. Pada proses kreatif EP “Devour Sanity” mempercayakan recording, mixing, dan, mastering oleh Creatorikos dan diproduksi secara mandiri. “Devour Sanity” menjadi pendorong aransemen musik Ska yang lebih marah dan emosional serta sarat akan eksplorasi. Menyajikan hidangan musik yang lebih gahar secara natural melalui pengalaman personil masing masing yang dikemas menjadi satu wadah ekspresi berupa lirik dan komposisi aransemen untuk menyampaikan apa yang dirasa dan yang terjadi disekitar personil Beyond Enigma.

Lebih terasa kombinasi Ska dan Metal yang sangat kental. “Kali ini memang melanjutkan dan lebih mengekspresikan amarah dalam bermusik, ya sesuai dengan konsep kita di EP ini, baiknya kita tuangkan semua suasana keras dulu di EP ini” kata vokalis dan bassist Rio Al-ayubi. Ingin menyajikan hal yang lebih menghentak dan berbeda, ini juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan Sound. “yang pasti sound pada “Devour Sanity” lebih Heavy dan menghantam jantung kalian. Komposisi lagu kali ini lebih matang dengan orkestrasi yang spesial, tetap dengan ciri khas kami tentunya” ujar Afif Ubaydillah, gitaris. Menurut Icam Krigor pada drum “untuk kali ini “Devour Sanity” sepertinya benar-benar menjadi wadah eksperimen penggabungan genre Ska dan Metal, terutama bagi Beyond Enigma, gagasan bermusik dari amarah yang dikemas khusus dengan warna musik Beyond Enigma”.

Rasa amarah dan rasa muak pada sekitar menjadi tema utama “Devour Sanity”. Dalam sisi amarah ini juga ingin menampar pendengar dengan kenyataan kewajaran yang dirasakan oleh Beyond Enigma sudah tidak beres, “Devour Sanity, Insanity Reality, Silly!” potongan lirik dari track yang juga berjudul “Devour Sanity”, ingin menyampaikan banyak realita saat ini yang sudah tidak waras, dengan apa yang diaangap sebagai hal yang wajar. EP ini dikemas menjadi Sequel Album dengan EP selanjutnya yang akan dirilis pada tahun 2024 juga, yang akan menjadi jawaban atas keresahan di album “Devour Sanity”.


“Devour Sanity” akan muncul dengan momen yang sangat penting, momen perilisan EP ini sekaligus menjadi penanda perubahan nama menjadi Beyond Enigma yang sebelumnya bernama Bread Essence. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi “Melampaui Teka-teki”. Nama ini dipilih secara diskusi setelah terjadi banyak kejadian yang sangat fluktuatif, dinamik, rumit, dan terasa seperti berada dalam teka-teki. Nama Beyond Enigma menjadi jawaban dengan penyikapan yang dipilih saat ini, melampaui teka teki. Selain perubahan nama, terjadi juga perubahan pada personil. Aditya Prasodjo (trumpet) dan Rizal Nanda (guitar) sudah bukan bagian dari personil Beyond Enigma. Bisa dibilang “Devour Sanity” ini merupakan project terakhir dari Aditya dan Rizal Nanda.


Dalam debut ini, Artwork “Devour Sanity” digarap oleh Damara Tirta (trombone), yang merupakan personil dari Beyond Enigma. Kini hidangan Musik Ska dari Beyond Enigma seakan meneriakkan bahwa musik seperti ini masih bergemuruh di ranah musik Underground Indonesia, dan berharap hal ini menjadi Trigger bagi penggiat musik Ska untuk terus bergemuruh. Damara Tirta mengatakan, “ya inilah yang disebut Rude Boys Connection, tetap saling mengajak berkarya tanpa mengkotak-kotakan golongan”.

Posting Komentar

0 Komentar