Secara penulisan, “Ritus” merupakan kolosal death metal yang terbagi ke dalam lima part, dengan total durasi lagu sekitar lima menit. Dihentak riff bara api yang bersahut drum energetik sejak detik awal, “Ritus" bercerita melalui sudut pandang seorang karakter bernama Elizabeth Bathory, yang mengambil sketsa inspirasi dari karakter pada “The Bathory’s", salah satu trek di album kedua mereka yang dirilis tahun 2016. Jika "The Bathory’s” menggambarkan seorang pembunuh berantai, Elizabeth Bathory pada "Ritus” kini mengambil wujud seorang penyihir yang dihukum mati karena dosa-dosanya yang dianggap tabu dan meresahkan oleh rakyat kota.
Di balik teriakan Adhi yang merambat pada akar-akar riff energik dan gebukan drum oktan tinggi, terdapat lirik gelap yang bercerita mengenai potongan momen kematian sang penyihir melalui eksekusi dengan cara dibakar hidup-hidup. Berawal dari potret diri di tiang gantung: “Terikat simpul mati tangan kaki/badan tergantung dan terbalik/Hanya tatap, sekam kering", narasi memuncak hingga proses eksekusi sang penyihir (“bumi merah menyaksikan/api-nyala, mata mendelik") yang tak hanya menangkap visual, tapi juga sensasi derita taktil: "nafas sesak/sengap dan mati rasa”. Layaknya seorang penyihir; ia tak pasrah, justru menjalaninya dengan penerimaan, bahkan perayaan: “Ia menari seperti galli/merayakan seksa/tersenyum pipih”.
Sebelum punah menjadi abu yang menyebarkan dendam, di tiang pembakaran, Elizabeth Bathory melepaskan sebuah mantra kepada para rakyat yang menghakimi dan menyaksikan langsung eksekusinya dalam bahasa Nordik: “Ævinlig böl yfir yðr öllum, ó bölvaðar sálir! Blóð yðvar renni sem myrk á, ok bein yðvar brotni undir þunga synda yðvarra!” — “Kutukan abadi atas kalian semua, wahai jiwa-jiwa terkutuk! Biarlah darah kalian mengalir seperti sungai kegelapan, dan tulang-tulang kalian hancur di bawah beban dosa-dosa kalian!” Ending lagu yang menggantung narasi pada sebuah kutukan ini cukup untuk dapat disebut sebagai awal yang membawa banyak kemungkinan bagi Auticed untuk menyetir arah narasi pada rilisan selanjutnya; entah konstruksi worldbuilding secara utuh maupun one-punch seperti karakter yang menjadi inspirasinya pada album kedua Auticed, Arised.
Meski komposisi musik Auticed masih kental dengan aura yang dibawa dari dua album sebelumnya, beberapa elemen yang hadir pada “Ritus" menjadi catatan penting perkembangan musikal Auticed, yang pada 2025 telah resmi menginjak usia 14 tahun sebagai sebuah unit band. Pada lagu ini, riff-riff baja dan ledakan pedal Auticed terdengar lebih gemuk, lebih tebal dan lebih terbentuk dari karya-karya mereka sebelumnya. Proses mixing-mastering dengan hasil demikian jernih berhasil memberikan edge yang tegas dan high-end pada “Ritus". Selain itu, struktur padat yang dibagi ke dalam lima part tanpa chorus yang diulang merupakan capaian lain dari pertumbuhan songwriting Auticed. Pada ujung lagu, “Ritus" secara mengejutkan ditutup dengan pengaruh musik salsa; pengaruh yang dapat mudah terlacak dari alunan melodi sax dan trumpet (masing-masing dimainkan oleh Ghifar dan Fahmi) yang hadir mengular menjangkiti riff; memberikan kesan funky dan dancy tanpa mengorbankan agresivitas dan pace lagu barang sedikit pun. Selain sax dan trumpet, Auticed juga bereksperimen menggunakan instrumen baru lain yakni sampler, yang pada komposisi dimainkan oleh Fahmi Ocol.
Dengan kemungkinan-kemungkinan narasi serta kebaruan-kebaruan musikal yang ditawarkan Auticed pada “Ritus", rasanya sangat patut untuk duduk manis menanti rilisan-rilisan selanjutnya dari Auticed. “Ritus" direkam dalam jangka waktu satu bulan di Studio Fun House Bandung, dioperatori oleh Toteng dengan proses mixing-mastering yang digarap oleh Winaldy Senna. Sementara itu, dari segi estetika, visualizer album ini ditangani oleh Dena R. Prabandara, dengan cover art yang dikomposisi oleh Opung; di mana wajah Bathory terpahat dalam distorsi dengan portrait monokrom, memberikan kesan visual yang mencekam sesuai tema dan warna lagu. Sebagai sebuah rilisan, “Ritus" berhasil mengandung fungsi ganda yang krusial: ia merupakan awal dari fase baru Auticed sebagai band, sekaligus upaya reintroduction mereka ke dalam scene metal Indonesia yang terus berekspansi dalam mengakomodir pegiat-pegiat barunya (yang juga berarti mengetatnya persaingan menjaring penggemar).
.jpeg)
0 Komentar