Advertisement

Responsive Advertisement

“FRESH (2022)”: Sebuah Eskalasi Kesedihan dari Ingatan yang Terjebak di Ruang dan Waktu Spesifik oleh LORRA


I Love The Smith”, sebuah line dialog ikonik yang menghancurkan kisah Tom dan Summer hingga perasaan seluruh penonton dalam film “500 Days of Summer”. Seolah ambiguitas rasa itu muncul ketika dialog dan scene tersebut terputar kembali dalam kepala. Bentuk serupa juga terdapat dalam sebuah scene di film “Fresh” yang rilis pada tahun 2022 silam. Scene ikonik ketika dua pemeran utamanya bertemu di stall buah-buahan sebuah mini market merupakan awal dari plot yang pada akhirnya coba di-twist dalam akhir film. Romansa yang dibangun dengan pendekatan sangat intim namun berakhir tragis tersebut melekat dalam ingatan Adha Buyung hingga pada akhirnya terciptalah lagu dengan judul sama seperti pada film, yaitu “FRESH (2022)”.

Lagu “FRESH (2022)” bercerita tentang kaleidoskop melankoli melalui sudut pandang penonton yang kagum pada garis penceritaan sebuah film. Bentuk penghargaan atas keindahan yang muncul dari kesedihan berlapis dibalut dengan ikatan intim spesifik dan berakar pada pertemuan kecil yang menjebak dua insan ke dalam ruang dan waktu yang tidak akan pernah bisa terulang kembali. Dalam hal ini, secara tidak langsung LORRA ingin mengajak pendengarnya untuk lebih menghargai baris-baris ingatan dalam fragment sekecil mungkin agar lebih reflektif dalam menyikapi perasaan terhadap sesuatu bahkan seseorang.

Jika mengacu pada beberapa lirik dalam lagu tersebut, bait-bait dalam setiap verse-nya merupakan sebuah eskalasi dari perasan yang muncul ketika merekonstruksi ingatan terhadap sesuatu yang terhenti dalam ruang dan waktu spesifik berakhir destruktif bagi si-pengingatnya. Hingga pada akhirnya, bentuk akhir sebagai pelarian ketika terjebak dalam momen spesifik tersebut adalah ungkapan reflektif yang tertuang dalam lirik repetitif berupa “should I leave?” dan terjawab dengan kalimat “time will tell” di tengah lagu.

“FRESH (2022)” akan dirilis pada 28 November 2025, dan akan menjadi single kedua bagi LORRA setelah sebelumnya berhasil merilis “No Sense”. Pada pengerjaannya, LORRA kembali menunjuk Dwi Pramono menjadi produser dalam lagu ini. Hal tersebut menjadikan

kesan melankoli dalam lagu “FRESH (2022)” terangkum lebih spesifik melalui rangkaian ambience, harmonisasi notasi, dan juga eskalasi lirik-lirik repetitif-kontemplatifnya.

Posting Komentar

0 Komentar