Ranah musik bawah tanah telah berdiri sejak lama di Indonesia. Sejarah berdirinya pun diwarnai dengan hadirnya berbagai grup musik dari berbagai genre. Kebanggaan maupun kisah buruk turut menyelimuti perhelatan musik bawah tanah Indonesia sejak pertama kali bergaung sampai sekarang. Dari beragam musik underground yang kita kenal, black metal adalah satu yang menorehkan kisah paling kelam. Sebagai genre musik, ‘Si Logam Hitam’ ini memiliki nuansa yang mistis, gelap dan dingin. Para penggemarnya pun dianggap menganut ajaran setan! Benarkah demikian?
Jika negara barat memiliki film dokumenter berjudul “Until The Light Takes Us” yang mengangkat narasi tentang kelahiran musik black metal dari negara asalnya, Norwegia. Maka, Indonesia memiliki film berjudul, “Where Do We Go” yang mengangkat rekam jejak pergerakan musik black metal yang lahir di Tanah Air. Film besutan sutradara asal Yogyakarta, Hernandes Saranela ini dirilis pada akhir tahun 2016 silam melalui rumah produksi, Cinemarebel.
Film berdurasi sekitar 1 jam 40 menit ini berusaha mengekspos lebih jauh tentang keberadaan musik black metal di Indoenesia, baik tentang ideologi yang dianut serta berbagai informasi yang jarang diketahui masyarakat awam, lewat perspektif para tokoh maupun penggiat ranah musik black metal itu sendiri. Dalam film ini, Hernandes Saranela berhasil mewawancarai sederet nama grup musik diantaranya Immortal Rites, Ritual Orchestra, Hellucination, Hordavinthra, Warkvlt, Rajam dsb.
“Where Do We Go merupakan seri pertama dari trilogi film dokumenter panjang yang membahas tentang pergerakan musik black metal di Indonesia. Menampilkan lebih dari 15 band black metal Indonesia,” ujar Hernandes.
Sebelumnya, film ini sempat diputar di berbagai acara dan mendapat respon yang cukup baik dari berbagai kalangan, khususnya penggiat musik dan mahasiswa. Rencananya, film “Where Do We Go” juga akan diputar di Semarang, tepatnya tanggal 24 Maret 2018 mendatang di Warung Sosmets dalam kegiatan bertajuk, “Road To Hell Gate”. “Road To Hell Gate” sendiri merupakan kegiatan diusung oleh komunitas SuperMusic Semarang guna menyambut acara utamanya, “Hell Gate” yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.
Selain pemutaran film, “Road To Hell Gate” seri pertama juga akan menghadirkan sesi diskusi bersama sang sutradara film serta dua tokoh penggiat musik black metal di Semarang, yakni Cahyo (Hysteria) dan Imam (Kamar Mayat) sebagai narasumber.

0 Komentar