CD Review : Klandestin - Green Acid of Last Century

Debut Album KLANDESTIN yang diberi tajuk “Green Acid Of Last Century” ini berisikan 8 Track ini resmi dirilis pada 4.20.2018. Isi dari album ini yang dibuka dengan suara suara dari burung gagak dan hembusan angin malam yang seram dan kelam sehingga menggambarkan diri kita berada di sebuah entah berantah yang gelap suram dan kelam. “Acid Green” adalah track pembuka yang berisi riff riff yang berat tanpa ada satupun lirik kata di dalamnya, track ini adalah seperti sebuah kunci pembuka gerbang menuju jalan lintas alam yang akan membuat alam bawah sadar seolah memasuki dunia yang asing.

Beralih ke track kedua yaitu “Halusinasi” ,single pertama kami yang kami aransemen ulang untuk album debut kami ini sekaligus satu satunya track yang liriknya berbahasa indonesia ,bercerita tentang bercerita tentang dimensi lain dari sesesorang yang sering membawa ke dalam sebuah khayalan dan halusinasi yang berbeda dengan kenyataan.

Track ketiga “Socotra Land” adalah bercerita tentang sebuah pulau terpencil di sebelah timur ujung benua afrika yang dianggap mistis dan aneh, mulai dengan hewan samapi tanaman yang aneh ada disana, dan beberapa orang percaya bahawa disitu banyak mahluk mahluk astral sampai mereka menjuluki the Land Of Djin, pulau itu sebagai lambang bahwa di dunia nyata yang kita tempati ini sekarang pun mulai seperti itu banyak keanehan dan ketidak normalan mahluknya.

Track keempat “ Doomsday “ dimulai dari riff gitar yang bluessy ala Black Sabbath yang terkesan angker, track ini menceritakan khayalan dan imajinasi kita bahwa memang akhir zaman sudah memasuki prosesnya, keganjilan dan keanehan yang ada di dunia ini adalah salah satu tandanya, kebanyakan manusia sudah tidak takut apapun termasuk Tuhan beserta kiamatnya dunia.

Berlanjut ke track lima “ Hell in the World “ lagu yang cukup spiritual, dibuka oleh penggalan sumpah seorang anak perempuan suku maya dari sebuah film yang meramalkan akan datang kehancuran dan kebinasaan terhadap orang orang yang rakus,gila kekuasaan dan sudah tidak takut apapun, lalu di dalam track ini kami membuat beberapa part ambience dari petikan gitar yang dalam dan dibalut lirik yang menceritakan kehancuran dunia yang membuat semua di dalamnya berubah, mulai dari manusia yang haus akan darah sampai langit yang sudah menjadi hitam.

Track keenam “ Black smoke “ adalah track yang paling anthemic dari semua track yang ada di album ini, langsung dibuka dengan riff yang meledak . Menceritakan proses kebinasaan mahluk mahluk yang ada di dunia ini saat menemui ajalnya, mulai dari degup jantung yang berhenti sampai memasuki ruang hampa hitam yang sunyi dan gelap. Secara artian lirik track ini menjadi penyambung dari track sebelumnya.

Lanjut ke track ketujuh “ The Green aurora “ , track yang juga cukup spirituil secara musik, karena langsung dibuka dengan ambience riff ala OM , dan penggalan dialog dari film horor fiksi tahun 1970an berjudul the red planet. Di track ini bercerita tentang khayalan dan fantasi manusia akan menemukan sebuah dunia baru yang nantinya akan menjadi rumah mereka yang baru karena dunia yang lama sudah rusak dan tidak bisa untuk menjadi keberlangsungan hidup mereka lagi karena ulah mereka sendiri.

Track terakhir “ Last century “ diawali riff gitar yang berat dan fuzzy, dan vocal yang mengalun seperti membaca sebuah doa. Secara lirik track ini menceritakan kepasrahan dan keputusaaan manusia menghadapi akhir dari dunia yang sebelumnya dengan sombong tidak takut dan akan siap menghadapinya. Manusia pada akhirnya hanya meratapi dan berharap kepada sebuah nama, yaitu Tuhan. Diakhir part track ini juga ada intrumen cello yang akan menambah dramastis dan kelamnya track ini.

Tracklist :

1. Green Acid 
2. Halusinasi 
3. Socotra Land 
4. Doomsday 
5. Hell In The World 
6. Black Smoke 
7. The Green Aurora 
8. Last Century

All music written by Klandestin 
All lyric by Puguh Adi Pangeksi & Combohell 
Cello part in “Last century” by Senatarium 
Producer by Klandestin 
Recorded at Bugs Studio, Operated by Senatarium 
Mixed and mastered by Senatarium Klandestin 
logo by Combohell 
Cover Artwork by Agil Gyong 
Graphic and Layout by Fany Sejati 
Released & Distribution by Hellas Records & Skullism Records

Posting Komentar

Related Posts