Advertisement

Responsive Advertisement

Apophis Rilis Mini Album "Belantara Kami" Lewat Digital

Apophis unit metalcore asal pangkalanbun, kalimantan tengah yang digawangi oleh Ekky (Vocal), Riduan (Bass), Pur (Gitar), Ady (Gitar), dan Anggi (Drum) ini baru saja melahirkan anak pertama mereka dalam bentuk Mini Album yang bernama "Belantara Kami" melalui digital. Lahirnya Debut mini album tersebut dapat dikatakan menjadi penantian panjang bagi band yang telah berdiri sejak 2011 itu.

Awal tahun 2019 merupakan jawaban dari penantian tersebut tepatnya pada tanggal 19 januari 2019. Setelah melewati waktu yang cukup panjang, sejak 2016 mereka sudah berancang-ancang, mulai dari konsep materi apa yang akan di kerjakan untuk Ep Album ini kemudian mereka memutuskan tentang lingkungan hidup sekitar berawal dari hutan, sungai, peradaban, bahkan mental penduduk asli tanah borneo. Dari segi musikalitas, apophis tetap berpegangan pada breakdown-breakdown metalcore yang khas, dan riff-riff metalcore yang menginfluence jejeran raksasa metalcore sejatinya seperti, As I Lay Dying, Park Way Drive, August Burn Red, Burgerkill, etc. Setelah merancang dua hal tersebut pengerjaan Album tidak bisa di berlangsungkan karena keterbatasan waktu dan jarak antar personil menghambat pengerjaan Belantara Kami hingga kurang lebih 1 tahun.

Masuk pada tahun 2018 lalu proses penggarapan ep tersebut kembali dikebut terhitung sejak pertengahan tahun hingga akhir tahun 2018. Aransemen lagu dan recording instrumen sebagainya di lakukan sendiri oleh apophis di home recording milik riduan yang kebetulan bassis dari Apophis sendiri, setelah selesai merekam musik kemudian di lanjutkan merekam vocal di Fany Studio Pangkalan Bun, memakan waktu kurang lebih 1 minggu dan 5 shift recording untuk vocal.

Pada Ep Album Belantara Kami ini Apophis di bantu oleh female singer dari band rock asal pangkalan bun Pink Flowers yakni eka untuk lagu “Hitam Menggumpal” dan juga dibantu rian di Track ke 04 untuk mengisi bass. Setelah semua vocal di rekam kemudian mereka sedikit memberi sentuhan di beberapa track memasukan unsur Kecapi dan berayah khas Dayak ngajuk. Dan akhirnya sekitar 1 bulan Apophis berhasil merekam semua materinya dan siap memasuki tahap mixing mastering audio yang juga di lakukan Bassist mereka Riduan di Rare Studio, kurang lebih 5 bulan di sela waktu Riduan berhasil menyelesaikan sentuhan terakhir Audio Belantara Kami. 

Sebelum melepas debut mini album “Belantara Kami”, Apophis pada agustus 2018 lalu juga telah merilis single “hitam menggumpal” yang dikemas dalam bentuk audio visual dengan dibantu jihad al ghifari sebagai videographer sekaligus editor di clip tersebut. 

Artwork menjadi bagian penting dalam sebuah album sehingga pada kesempatan kali ini untuk album “Belantara Kami” Apophis mengajak artworker asal pangkalan bun roy yang juga personil dari bangkit, roy sendiri telah merilis art – art untuk beberapa band besar lainnya seperti turbidity, hingga gugat. Adapun makna dari artwork “Belantara Kami” adalah menggambarkan apa yang terjadi terhadap lingkungan sekitar kami seperti hutan Kalimantan yang kini semakin terkikis setiap tahunnya, dan the man yang di gambarkan di artwork tersebut adalah orang di balik semua ini, dimana sang penguasa dengan symbol mahkota dikepala menghabiskan hutan dan berganti perkebunan kelapa sawit yang tergambar pada sisi tangan kanan. 

Selain rilis via platform digital, Apophis juga akan merilis mini album tersebut melalui cangkram padat (CD) secara independent atau self release yang dicetak dengan sangat terbatas. Langsung saja untuk kawan-kawan yang ingin merasakan berisiknya “Belantara Kami” dari Apophis bisa langsung di putar di Itunes, Spotify, Deezer dan Bandcamp denga keyword Apophis Belantara Kami.

Track List 
1. Belantara Kami (Intro)
2. Kebuasan Belantara
3. Hilang Tak Berjejak
4. Hitam Menggumpal Feat Eka Pink Flower
5. Emosi
6. Kami Borneo

More Info Apophis :
Facebook : Apophis Metalcore
Instagram : Apophisborneo
Phone : 082325166325





Posting Komentar

0 Komentar