Advertisement

Responsive Advertisement

Bhaskara, Album perdana buah dari eksplorasi penuh keterbatasan


Shellin, Sekelompok Unit Progressive Rock asal Malang, Jawa Timur. Setelah berkontribusi di belantika musik sejak tahun 2016 dan merilis 2 single bertajuk “Ironi” dan “Saturasi”. Beranggotakan Abo pada vocal dan gitar, Hasan pada bass, Rifqy pada keyboard, Dwiky pada gitar dan Icang pada posisi drum akhirnya melemparkan Album perdana mereka ke udara dengan Tajuk “Bhaskara”. 

Sebelumnya pada saat merilis single Ironi dan Saturasi pada tahun 2019 mereka masih menggunakan Shellin Parker. Alasan dipangkas nya nama mereka menjadi Shellin dikarenakan tidak cocoknya para personil terhadap kata “Parker” yang sebenarnya juga tidak memiliki arti, dan agar lebih mudah diingat oleh penikmat dan penggemar. Sehingga diambillah nama Shellin sampai saat ini. 

Adapun kata Bhaskara yang memiliki arti matahari digunakan oleh mereka untuk mewakili proses penciptaan album ini yang membutuhkan waktu selama kurang lebih 2-3 tahun, dituntun oleh Abo yang memilki skill dasar dalam audio engineering dalam proses rekaman, dan kemudian di sambung oleh Rizqtsany dari The Moses Purposes dan Remissa untuk proses mixingmastering, dalam kurun waktu yang bagi mereka sangat lama itupun mereka terus menerus mengolah ulang lagu-lagu mereka mulai dari komposisi hingga peramuan suara mixing-mastering. 

Cover Art Bhaskara
Di dalam album perdana ini, “Shellin” mengangkat berbagai isu yang pernah mereka alami ataupun sedang dialami. Mulai dari tentang menemukan sesuatu, perasaan kecewa, sebuah penyesalan, berbagai kondisi terpuruk yang dialami, fanatisme, sampai siklus kehidupan mereka sendiri. Pengalaman pribadi bagi setiap anggota “Shellin” yang notabene adalah mahasiswamahasiswa jenjang akhir yang punya mimpi dalam dunia seni suara kerap menghadapi dilema-dilema terkait keputusan-keputusan untuk hidup kedepannya, dan begitulah bagi mereka rasa dan bahasan yang dirasa cukup tepat untuk menggambarkan perasaan tiap personil ini pun mereka tumpahkan kedalam album perdana mereka.

Di dalam album ini juga terdapat perbedaan vokalis dalam beberapa lagu. Di lagu Ironi, Saturasi, dan Jerit Tangis Tatih dibawakan oleh Yudha Prawira, dan di lagu Eureka, Laut Dalam, dan Lubang Hitam dibawakan oleh Abo. Penyebab dari perbedaan vokal ini disebabkan karena Yudha memilih keluar dari band dikarenakan fokus ke karier yang ingin dijalani, dan meninggalkan band pada saat tengah penggarapan album. Akhirnya beberapa materi lagu yang belum diselesaikan oleh Yudha diteruskan oleh Abo di vokal sembari memainkan gitar.

Progressive adalah kata yang tepat untuk mewakili keinginan eksplorasi musikal serta warna musik yang mereka bawa pada album ini, terinspirasi oleh The Contortionist, Periphery, Plini dan Interval, eksplorasi mereka dalam album ini pun dapat dikatakan tidak tanggung tanggung, dengan lagu-lagu mereka yang berdurasi antara 6-8 menit, mereka mengeksplorasi banyak hal dalam Teknik song writing, seperti dalam track “Lubang Hitam” yang mereka ciptakan dengan tanpa adanya pengulangan atau repetisi, lagu “saturasi” dengan perubahan mood dari awal hingga akhir, “eureka” dengan eksplorasi ketukan nya, dan juga “Ironi” dengan unsur musikalisasi puisi nya.

Dengan album “Bhaskara” yang mereka anggap sebagai gerbang pertama ini, harapan dengan dirilisnya album ini, suara dan bahasan yang disampaikan dapat diterima segmentasi dan berbagai penikmat musik, juga dapat mewakili apa yang tiap personil rasakan dalam album “Bhaskara” ini. Kedepannya Shellin akan terus memunculkan eksplorasi dan ide-ide baru bagi karya mereka kedepannya.  

Sosial Media :

Instagram : @shellinofficial

Facebook : Shellin

Twitter : @shellinofficial

Youtube : Shellin Official

Posting Komentar

0 Komentar