Dari segi lirik, Kanaya mengungkapkan bahwa ia cenderung memakai diksi yang lebih lugas dan singkat untuk menghindari ‘bias’ sehingga bisa dengan mudah dipahami oleh pendengar. Menemani pesan yang manis untuk sahabat, Lucien Sunmoon juga membuat visual artwork yang mewakili perasaan tersebut. Sebuah foto beberapa orang yang sedang bercengkrama di pantai saat matahari terbenam dipilih menjadi sampul dari single tersebut. “Foto itu sebenernya manager kami yang lagi liburan bareng temen-temennya di Pantai Ungapan. Nggak ada niatan buat dibikin cover sih, tapi tema dan tone warna musim panas sesuai dengan “Memoria”,” lanjut Lucien Sunmoon.
Tema-tema yang dekat dengan pengalaman masa muda menjadi poin kuat dari Lucien Sunmoon dalam membuat karyanya. Diambil dari pengalaman pribadi maupun pengamatan dan cerita dari kawan-kawan terdekat, band ini mampu menyampaikan pesan yang ‘relatable’ di lagu-lagunya termasuk “Memoria”. Lebih lanjut, musisi asal Malang ini memiliki berbagai cara untuk menyimpan memori dengan orang terkasih selain lewat lagu. Ada yang suka menulis lewat catatan virtual, ada yang menyimpan percakapan, mengunggah kolase foto dan video momen-momen yang dianggap penting hingga mengoleksi cetakan foto fisik yang sekarang jarang ditemukan. Yessy (gitar), Natanael (gitar), Nasywa (keyboard), Lyra (drum), Mundir (bass) dan Kanaya (vokal) dari Lucien Sunmoon berharap para pendengar bisa menikmati “Memoria” dengan teman, pasangan, hingga keluarga dan kerabat terkasih.
0 Komentar