Brutality and gore tetap menjadi mayoritas musik indie yang berada di jalur underground Indonesia, seperti halnya band asal Kendal jawa tengah ini. Blasphemous, meski bukan hal baru saya mengenal nama band ini tapi yang baru saya tau bahwa mereka berasal dari Kendal karena nama band tersebut juga ada di bandung. But it’s no problem yang penting tetap berkarya dengan originalitas yang dapat dipertanggung jawabkan. Band ini beramunisikan Danang (Drums), Noviko (Guitar), dan Benz (Vocal), trio brutal death metal dengan sentuhan riff-riff slamming ini berhasil melepaskan debut mini album berisikan 5 lagu yang bermuatkan nuansa – nuansa brutal dengan beat-beat gitar yang sangat berat, hyperblasting yang kejam bercampurkan ketukan drum standart menghiasi setiap lagu dalam album tersebut akan tetapi vocal inhale dari benz cukup membuat nuansa lebih sempurna secara keseluruhan musik dari blasphemous. Melalui label Brutal Mind records karya dari musisi asal kendal tersebut berhasil menetas ke permukaan bumi.
Diawali dengan sedikit intro berdurasi 1 menit di lagu “The Of Humanity” riff-riff gitar cepat dengan hyperblast namun masih agak menurun kecepatannya. Hal tersebut tidak mengurangi rasa penasaran saya untuk melanjutkan menikmati karya dari band brutal ini. Sedikit petikan beatdown guitar terisi dalam pertengahan lagu dan dilanjutkan vocal growl benz yang cukup kejam terdengar dikuping. Sedikit into masih mengawali lagu selanjutnya “Slamming Head To Splatter Brain Dead” sound pada lagu kedua ini terdengar lebih jernih dibandingkan lagu pertama dengan hyperblasting danang yang tidak naik turun lagi melainkan stabil pada temponya, riff-riff guitar nada berat masih menjadi ciri khas noviko. Memasuki menit ke 3 terdengar alunan melodic yang sangat indah terdengar, tanpa disangka – sangka bahwa yang memainkan melodi tersebut bukanlah sang gitaris Noviko melainkan danang sang drummer. Noviko siap memulai lagu ketiga yang berjudul “Entrails Spilled Out In Chainsaw”, blasting drum cepat masih menjadi ramuan sedap dalam karya mereka dengan vocal benz yang masih menjadi peluru tajam agar lagu terlihat lebih gore and brutality. “Bunuh Penggal Mutilasi” intro pembunuhan dalam sebuah film menjadi awal perjumpaan saya mendengarkan track kejam ke empat ini. Masih seperti track sebelumnya, riff-riff gitar cepat diiringi blasting masih mendominasi beberapa part lagu tersebut. Last song “Dead Body Covered In Blood” danang dan noviko tanpa basa basi serta pikir panjang langsung menghantam telinga saya dengan beat-beat slamming brutal death metal tanpa ampun.
Riff-riff guitar ala slamming dengan blasting kejam serta membabi buta ala danang terangkum dalam mini album tersebut, selain itu vocal growl benz juga tidak kalah garangnya dengan duo personil yang lain. Meski terdapat sedikit kekurangan dari segi permainan tapi hal tersebut bukan menjadi alasan untuk menikmati karya yang telah dibuat selain itu ada hal yang saya sayangkan adalah tidak adanya lirik yang termuat dalam cd tersebut hingga membuat saya berpikir apakah hanya sekedar teriakan saja atau memang ada liriknya tapi tidak ditempatkan pada cover cd, tapi ya sudahlah musik untuk dinikmati bukan untuk diperdebatkan. Sound – sound yang lumayan bagus mampu menutupi kekurangan tersebut. Ditambah brutal art mencabik – cabik dengan balutan usus dimana menjadi cover art menakutkan yang dibuat oleh Sidjembe art. Well, penasaran dengan lagu – lagu mini album Entrails Spilled Out In Chainsaw kalian bisa membeli cdnya via brutal mind records dan sekaligus kalian dapat menilai sendiri bagaimana musikalitas yang mereka mainkan jika kalian belum puas dengan penilaian diatas. Thanks for Brutal Mind records and keep support indie music underground Indonesia and only physical records is real support…
Track List
01. The End Of Humanity
02. Slamming Head To Splatter Brain Dead
03. Entrails Spilled Out In Chainsaw
04. Bunuh Penggal Mutilasi
05. Dead Body Covered In Blood
Rate : 8/10
Posting Komentar