Sabtu, Maret 21, 2015

Review Album : Sabaoth - Unholy Divinity

Tanah sulawesi utara memang tidak banyak melahirkan potensi death metal berbahaya tapi sepertinya kalian harus melirik band Sabaoth, biarpun berada jauh dari hingar bingar musik death metal yang ramai di pulau jawa tapi musikalitas mereka cukup diacungi empat jempol. Boy yang bertindak sebagai vokal dan kawan-kawan sukses melahirkan debut album penuh perdana dengan title “Unholy Divinity” dibawah naungan bendera label Dismembered records. Aroma segar bernafaskan blasphemy tertanam jelas melalui arti dari title album mereka dan cover art yang dikerjakan oleh Rio Oscaryzm. Sebelum muncul kepermukaan album perdana ini, sabaoth telah bekerja sama dengan menghasilkan sebuah promo series yang berisikan 2 track song dan 1 intro 1 outro. 

“Genesis” intro berdurasi 1 menit yang menggambarkan nuansa kelam, gelap, dan mencekam sangat terasa dari awal hingga detik penghujung yang dilanjutkan twin pedal super cepat mengawali perjumpaan “Rotting Religion Disbelieve”. Vocal boy yang semakin dewasa dan semakin ganas daripada promo sebelumnya membuat saya cukup terkesima atas perubahan yang terjadi terhadap band ini. Blasting snare drum dengan ritme stabil dibaluti perpindahan riff-riff gitar yang mampu menyeimbangi masih terluapkan melalui “Bapthized by Hate”. Cara permainan brutal death yang dikombinasikan racikan vocal guttural layaknya matti way di album The Time of Great Purification terdengar jelas lewat “Fear and Trembeling”. Irama – irama grinding and groovy terdengar jelas mengawali track ke lima “Truth in the Eyes of Your Bigotry”. Suara – suara horror nyanyian penyanyi gereja yang mencekam jadi intro materi selanjutnya “Choir of the end times”, ya pemilihan intro tersebut sangat pas mengingat judulnya jika diartikan dalam bahasa indonesia adalah paduan suara akhir zaman. “Your God…Not My God” materi promo sabaoth rilisan dismembered records ini sepertinya direkam ulang dengan hasil yang lebih matang mulai dari aransemen musik hinggal teknik guttural vocal boy yang mencapai perubahan signifikan. Tidak banyak perubahan untuk cara permainan mereka dilagu ke sembilan, hentakan nada slamming siap membuat kepala kalian berheadbang ria menit – menit akhir lagu “Liturgy of Perversion”. Bunyi lonceng gereja diiringi mantra-mantra gelap dan doa – doa yang penuh aroma blasphemy tergambar jelas melalui dua lagu terakhir “Pray of the unholy” dan “Revelation”.  

Sedikit gambaran diatas penilaian melalui kuping pribadi saya sebagai penikmat musik bukan pakar ataupun ahlinya, jadi jika ada anggapan berbeda mengenai hal diatas sah-sah saja karena penilaian yang sesungguhnya ada pada kuping kalian masing-masing. Reviewan ini hanya sebatas referensi kalian sebelum memiliki karya fisik dari band manado tersebut. Secara garis besarnya sabaoth akhirnya menemukan musikalitas yang lebih berbahaya dan kejam melalui unholy divinity, permainan brutal death with grinding groovy your brain konsisten dipertunjukkan dari track awal hingga klimaks. Untuk sound mixing and mastering musik sendiri memang tidak diragukan lagi jika januaryo hardy “perverted dexterity” atau insidious soundlab maka good quality sound perfect lah yang dihasilkan.

Band : Sabaoth
Album : Unholy Divinity
Asal : Manado, Sulawesi Utara
Label : Dismembered Records
Rate : 9/10

Track List
1. Genesis (Intro)
2. Rotting Religion Disbelieve
3. Bapthized By Hate
4. Fear And Trembling
5. Truth In The Eyes of Your Bigotry
6. Choir Of The End Times
7. Your God...Not My God
8. Liturgy Of Perversion
9. Pray of The Unholy
10. Revelation (Outro)

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search